Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pendaki Gunung Semeru Melonjak di Dua Momen Ini, Bukan Tahun Baru

image-gnews
Wisatawan menikmati terbitnya matahari di Kawasan Obyek Wisata Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, 27 November 2017. Pengelola Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) optimistis mampu menyumbang pendapatan negara dari sektor pariwisata sebesar Rp20 miliar pada 2017, dari total penerimaan yang telah mencapai kisaran Rp 19 miliar. ANTARA FOTO
Wisatawan menikmati terbitnya matahari di Kawasan Obyek Wisata Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, 27 November 2017. Pengelola Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) optimistis mampu menyumbang pendapatan negara dari sektor pariwisata sebesar Rp20 miliar pada 2017, dari total penerimaan yang telah mencapai kisaran Rp 19 miliar. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Malang - Setiap pendaki harus mendaftar dulu secara online jika hendak naik ke Gunung Semeru. Karena itu, petugas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru bisa mengetahui kapan jumlah pendaki membludak dan relatif sepi. Yang jelas, dalam sehari maksimal 600 orang mendaki Gunung Semeru.

Baca: Gunung Semeru Bakal Ditutup Lagi Juli Nanti, Ada Apa?

Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, John Kenedie mengatakan ada dua momentum pendakian yang selalu ramai. Dua momentum itu adalah pada 17 Agustus atau Hari Kemerdekaan RI dan 28 Oktober saat Sumpah Pemuda.

"Para pendaki biasanya menggelar upacara bendera di beberapa titik, mulai di Ranupani, Ranukumbolo, dan Kalimati," kata John Kenedie. Sementara saat libur Lebaran, menurut dia, biasanya tak banyak orang yang mendaki Gunung Semeru karena memang tak ada agenda wisata atau kegiatan apa pun selama puasa dan Lebaran.

Pendaki yang sudah mendaftar secara online tinggal melakukan pengecekan ulang saat tiba di Pos Ranupani, Gunung Semeru. Mereka mendapatkan pengarahan dari petugas untuk menghindari kecelakaan dan gangguan selama pendakian.

Deretan tenda pendaki Gunung Semeru berjajar di tepi Ranu Kumbolo, 6 Juli 2017. Selepas pos I, pendaki masih akan melewati jalanan yang relatif rata sampai di Watu Rejeng. Biasanya para pendaki akan beristirahat sejenak di sana sebelum menuju Pos III yang cukup menguras tenaga. ANTARA FOTO

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Petugas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mengingatkan agar para pendaki mematuhi peraturan, menggunakan jalur pendakian yang resmi, dan membawa bekal memadai. "Termasuk persiapan fisik, agar bisa mendaki Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini," ucap John Kenedie.

Para pendaki juga diminta mambawa seluruh sampah yang dihasilkan selama proses pendakian. Petugas akan mengecek dan menginvetarisasi sampah setiap pendaki. Saat turun, juga dilanjutkan pemeriksan barang dan sampah yang dibawa.

Baca juga: Bandel, Pendaki Semeru Sering Melanggar Aturan Ini

Kendati kajian ahli menyatakan daya dukung alam di Gunung Semeru mampu menampung sampai 2.000 orang, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru tetap membatasi maksimal 600 orang demi keamanan dan kenyamanan pendakian.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Tips Ikut Open Trip Naik Gunung Agar Tak Kena Tipu

7 hari lalu

Personil Pasukan Tanggap Bencana Nasional (NDRF) dan sukarelawan lainnya mendaki gunung untuk mencapai lokasi tanah longsor di sebuah desa di Raigad, di negara bagian barat Maharashtra, India 20 Juli 2023. REUTERS/Francis Mascarenhas
7 Tips Ikut Open Trip Naik Gunung Agar Tak Kena Tipu

Sebelum mendaki, sebaiknya ketahui beberapa tips ikut open trip naik gunung agar tidak kena tipu oknum. Berikut beberapa tipsnya.


Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

8 hari lalu

Rekaman seismograf Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, yang merekam gempa M6,2 yang berpusat di laut selatan Jawa Barat pada Kamis malam, 27 April 2024. Pusat gempa berada 156 kilometer arah barat daya Kabupaten Garut. FOTO/Badan Geologi.
Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

Ada tujuh kali gempa tektonik jauh yang terekam dengan amplitudo 4-26 mm, S-P 12-60 detik, dan lama gempa 29-533 detik.


12 Syarat Naik Gunung Gede Pangrango, Wanita Haid Tidak Disarankan Mendaki

11 hari lalu

Panorama Gunung Gede dan Pangrango. Wikipedia/By Fahri Rizki Hamdani
12 Syarat Naik Gunung Gede Pangrango, Wanita Haid Tidak Disarankan Mendaki

Saat berencana mendaki ke Gunung Gede Pangrango, sebaiknya ketahui terlebih dahulu beberapa syarat naik Gunung Gede Pangrango berikut ini.


5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

12 hari lalu

Pemandangan Gunung Rinjani dari Bukit Telu (TEMPO/Supriyantho Khafid)
5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

Untuk mendaki Gunung Rinjani ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Berikut ini beberapa syarat naik gunung Rinjani.


Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

16 hari lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas


Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

16 hari lalu

Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (19/4), menetapkan masa tanggap darurat bencana hingga 2 Mei mengacu pada potensi cuaca buruk di kawasan lereng Gunung Semeru.
Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Setidaknya ada 11 jembatan di Lumajang yang dilaporkan rusak akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru.


3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

16 hari lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

Satu warga meninggal akibat tertimbun material longsor dan dua warga meninggal akibat terbawa arus lahar dingin Gunung Semeru


Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

17 hari lalu

Visual Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, Kamis (18/4/2024). (ANTARA/HO-Badan Geologi)
Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

Aktivitas gunung berapi tidak hanya terjadi pada Gunung Ruang , tapi juga Lewotobi Laki-laki sampai Gamalama dan Semeru.


Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

17 hari lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

Sepasang suami-istri menjadi korban lahar dingin Gunung Semeru. Mereka jatuh ke sungai saat jembatan yang mereka lintasi terputus.


Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

17 hari lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.